Translate

Tuesday, June 7, 2016

Pengertian beserta Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran Lengkap (tugas 3 )


Pengertian beserta contoh paragraf deduktif, induktif, dan campuran lengkap bahasa Indonesia - Paragraf adalah kumpulan kata yang saling berangkai membentuk satu kesatuan gagasan atau topik yang terdiri dari gagasan utama dan gagasan penjelas. Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dikelompokkan dalam tiga jenis paragraf yaitu paragraf deduktif, induktif, dan campuran.

Pada kesempatan kali ini, marilah kita membahas pengertian dan contoh paragraf deduktif, induktif, dan campuran.

Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dikembangkan dengan pola deduksi, yaitu memaparkan hal umum terlebih dahulu kemudian menjabarkan hal – hal khusus. Dengan kata lain paragraf ini meletakkan gagasan utamanya pada kalimat utama di awal paragraf.

Contoh:
Handphone sangat berguna bagi kehidupan manusia. Perangkat komunikasi ini bisa menjadi alat komunikasi yang sangat efektif. Mereka bisa menghubungkan dua orang atau lebih meski terlampau jarak yang sangat jauh dan bahkan dengan waktu yang sangat cepat. Disamping sebagai alat komunikasi, handphone juga bisa menjadi alat bantu serba guna. Dewasa ini handphone telah dibuat dengan menambahkan fitur – fitur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia misalnya Google map, kalkulator, penyimpan photo, memo, dan lain – lain. Fitur – fitur tersebut bisa membantu manusia memudahkan pekerjaannya. Contohnya adalah jika manusia tersesat, mereka bisa menggunakan aplikasi Google map di handphone miliknya.

Pengembangan pikiran
Paragraf di atas dikembangkan dengan cara pola deduksi, berikut adalah penjelasannya.

Handphone sangat berguna . . .   (Umum / gagasan utama)
Perangkat komunikasi ini  . . .     (Khusus / Pendukung utama 1)
Mereka bisa menghubungkan  . . (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Disamping sebagai alat . . .          (Khusus / Pendukung utama 2)
Dewasa ini handphone telah . . . . (Khusus / Pendukung tambahan 2.1)
Fitur – fitur tersebut bisa . . .        (Khusus / Pendukung tambahan  2.2)
Contohnya adalah jika manusia, . . .  (Khusus / Pendukung tambahan 2.3)

Catatan:
Umum / Gagasan utama   = Topik pembahasan
Pendukung utama             = Kalimat pendukung gagasan utama
Pendukung tambahan       = Kalimat pendukung gagasan pendukung

Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah suatu paragraf yang dikembangkan dengan pola induksi, yaitu dengan cara menjabarkan hal – hal khusus terlebih dahulu dan kemudian disimpukan menjadi suatu hal yang umum. Dengan kata lain, paragraf deduksi adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Pola paragraf ini biasanya dipakai dalam paragraf generalisasi, sebab – akibat, akibat – sebab, dan analogi.

Contoh:
Merokok bisa menyebabkan gangguan pernafasan, seperti bronkitis, asma, dan lainnya. Hal ini dikarenakan asap yang masuk ke dalam tubuh sangatlah berbahaya. Selain menyebabkan gangguan pada pernafasan, merokok juga bisa menyebabkan kanker paru – paru. Kandungan tar yang ada pada rokok akan memicu sel – sel kanker pada paru – paru untuk berkembang. Terlebih lagi, merokok juga bisa menyebabkan kecanduan.  Nikotin yang ada pada rokok akan mempengaruhi otak untuk terus mengkonsumsi rokok, sehingga membuat perokok susah untuk menghentikannya. Oleh karena itu, merokok sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia.

Pengembangan gagasan

Merokok bisa menyebabkan, . . .(Khusus / Pendukung utama 1)
Hal ini dikarenakan asap . . .       (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Selain menyebabkan, . . .            (Khusus / Pendukung utama 2)
Kandungan tar yang  . . .             (Khusus / Pendukung tambahan 2)
Terlebih lagi, merokok  . . .        (Khusus / Pendukung utama 3)
Nikotin yang ada pada . . .          (Khusus / Pendukung tambahan 3)
Oleh karena itu, merokok . . .    (Umum / Gagasan utama)

Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah gabungan dari pola deduksi dan induksi, yaitu dengan menyampaikan gagasan utama terlebih dahulu, kemudian dijabarkan hal khusus, lalu disimpulkan kembali dengan hal umum. Dengan kata lain, paragraf ini memiliki gagasan utama pada paragraf utama yang diletakkan di bagian awal dan akhir paragraf.

Contoh:
Kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM sangat menyusahkan rakyat. Banyak rakyat yang hidupnya menjadi sengsara karena harga – harga bahan pokok turut mengalami kenaikan. Padahal gaji mereka tetap, sehingga pengeluaran mereka menjadi bertambah. Bahkan kesulitan tidak hanya terjadi pada pemenuhan barang kebutuhan pokok, tetapi juga ikut berimbas pada tarif – tarif atau biaya lainnya seperti, tarif angkot, air, listrik, dan lain – lain. Contohnya, akibat dari kenaikan tarif, pengeluaran mereka juga harus bertambah. Oleh karena itu, kebijakan ini sangat tidak mendukung rakyat kecil.

Pengembangan gagasan

Kebijakan pemerintah dengan menaikkan  . . .    (Umum / Gagasan utama)
Banyak rakyat yang hidupnya menjadi . . .          (Khusus / Pendukung utama 1)
Padahal gaji mereka tetap, sehingga . . .              (Khusus / Pendukung tambahan 1)
Bahkan kesulitan tidak hanya terjadi pada . . .     (Khusus / Pendukung utama 2)
Contohnya, akibat dari kenaikan tarif, . . .           (Khusus/ Pendukung tambahan 2)
Oleh karena itu, kebijakan ini sangat tidak . . .     (Umum / Kesimpulan)

Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran
Paragraf Deduktif
Manusia adalah makhluk sosial. Kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, seperti lahir, tumbuh, bahkan mati pun kita masih membutuhkan orang lain. Ketergantungan manusia dengan orang lain ini akan sangat menyulitkan jika tidak ada manusia lainnya, kita bisa mati tanpa adanya manusia lain. Bahkan tidak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa hidup sendiri. Meskipun mereka memiliki harta yang sangat banyak, mereka tetap membutuhkan makanan atau barang yang dijual oleh orang lain. Tentunya hal ini dikarenakan uang tidak bisa dimakan.

Paragraf Induktif
Anton sangat menyukai pelajaran matematika. Dia selalu belajar dengan sangat tekun dan senang. Sangking senangnya dengan pelajaran matematika, Anton tidak pernah melewatkan satu hari pun pelajaran ini di sekolah. Jika dia tidak mengetahui suatu permasalahan, Anton tidak segan untuk bertanya baik kepada guru maupun temannya. Sedangkan jika dia sudah mengetahui tentang materi tersebut, dia akan terus berlatih. Oleh sebab itu, Anton sangat pintar dalam pelajaran matematika.

Paragraf Campuran
Bunga mawar sangat disukai diantara bunga hias lainnya. Bunga ini sangatlah cantik dan indah. Bahkan bunga ini dijadikan sebagai simbol cinta. Banyak para pasangan kekasih memberikan bunga mawar sebagai lambang kecintaan nya. Tidak hanya itu, bunga mawar juga sangat harum, sehingga sangat cocok dijadikan tanaman penghias kebun bunga atau pun ruangan. Bahkan bunga ini memiliki warna yang sangat beraneka ragam seperti merah, putih, dan hitam. Keanekaragaman tersebut bisa mempercantik kebun bunga. Oleh karena itu, bunga mawar menjadi favorit dikalangan penghobi tanaman hias.

sumber: http://www.prbahasaindonesia.com/2015/05/pengertian-beserta-contoh-paragraf-deduktif-induktif-dan-campuran-lengkap.html

Pengertian dan Contoh Paragraf Generalisasi, Kausalitas dan Analogi (tugas 4 )

Paragraf Generalisasi Lengkap - Paragraf generalilsasi merupakan paragraf yang meggunakan pendekatan induksi dalam kalimatnya. Dalam paragraf generalisasi, menyajikan fakta – fakta atau penjelasan –penjelasan pada kalimat –kalimat awal yang akan menggiring kesimpulan di kalimat terakhir. Oleh karenanya, paragraf generalisasi menggunakan pendekatan induksi (umum – khusus), yang memiliki ciri khas dengan penyampaian ide pokok di akhir paragraf yang sebelumnya diberikan fakta – fakta pendukung.

contoh
Kemajuan bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikan. Pendidikan yang baik tentu didukung oleh sarana dan prasarana, kualitas guru, serta peran masyarakat dan pemerintah. Melalui pendidikan, kita dapat mengajarkan nilai – nilai yang luhur kepada generasi penerus bangsa. Perubahan – perubahan pada negeri kita juga terjadi dari proses pendidikan. Namun, masih banyak anak – anak negeri yang belum dapat mengenyam pendidikan dengan baik karena berbagai faktor. Oleh karenanya, pemerataan pendidikan harus menjadi prioritas dalam program pemerintah.

Analogi

Analogi adalah sebauh paragraph yang membandingkan dua hal dengan lebih banyak persamaan. Jadi singkatnya bahwa jika anda ingin membuat model paragaraf ini, maka diharuskan untuk bisa memikirkan 2 hal yang memiliki kesamaan. Proses inilah yang biasa disebut dengan proses berpikir induktif dimana pikiran akan bergerak untuk mengaraha ke pandangan umum hingga akhirnya menuju pada penjelasan yang khusus. Berpikir induktif seperti ini bisa dikatakan bahwa peletakkan gagasan utama adalah di awal paragaraf. Bagaimana? apakah anda sudah mulai mengerti akan pemahamana mengenai paragraph analogi? Nah, jika masih belum anda gambaran kurang jelas, langsung simak saja beberapa contoh dibawah ini dan jangan lupa untuk membacanya dengan seksama agar anda bisa menerapakanya secara langsung.

contoh
Hampir semua atlet yang ada melatihan kebugaran fisisik untuk menyehatkan tubuh sekaligus membentuk otot – ototo yang kuat dan lentur. Begitu pula yang dilakukan oleh tentara dimana harus memerlukan latihan fisik dalam melindungi masyarakat di tanah air ini. Keduanya juga membutuhkan mental yang kuat untuk melawan para musuh – musuh di lapangan. Oleh karenanya menjadi atlet dan tentara harus ada modal fisik serta mental yang kuat.

Kausalitas

Adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.

Contoh
Harga beras dan kebutuhan pokok lainnya melonjak tinggi. Kenaikan harga-harga tersebut mencapai dua kali lipatnya dari harga semula. Beberapa warung makan gulung tikar dan sebagian yang lain menaikkan harga dagangannya. Oleh karena itu, biaya hidup anak kost atau para perantau terutama di kota-kota besar bertambah mahal.

Monday, June 6, 2016

Fungsi Komunikasi

Setelah menelaah lebih lanjut mengenai Defenisi Komunikasi sekarang saya akan menjelaskan Fungsi dari komunikasi itu sendiri. Pernahkah muncul pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa Manfaat Dari Komunikasi ?" "Kendala apa saja yang biasanya kita hadapi dalam berkomunikasi ?" dalam benak kalian ?
Semua pertanyaan tersebut adalah Fungsi Komunikasi. Secara Umum Fungsi Komunikasi adalah sebagai berikut :

Menyampaikan pikiran atau perasaan
Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
Mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
Mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
Mengenal diri sendiri
Memperoleh hiburan atau menghibur orang lain.
Mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
Mengisi waktu luang
Menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
Membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku sebagaimana diharapkan


Fungsi Komunikasi
Selain Itu Fungsi Komunikasi juga dibagi menjadi 4 Kerangka yakni :

Komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.

Komunikasi ekspresif
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan  (emosi) kita.

Komunikasi ritual
Komunikasi rutual bertujuan untuk komitmen mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideology, atau agama mereka.

Komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajak, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakan tindakan, dan juga menghibur.

sumber: http://blogilmukomunikasi.blogspot.co.id/2013/09/fungsi-komunikasi.html

Sejarah Perkembangan Komputer Singkat Padat Jelas

Sejarah perkembangan komputer pada awalnya ditemukan oleh seorang ilmuan yang bernama Charles Babbage yang berhasil membuat sebuah mesin yang diberi nama Difference and Analitycal Engine. Mesin ini berfungsi untuk menghitung angka. Sejak saat itu banyak dilakukan berbagai penelitian untuk menciptakan mesin hitung yang lebih cepat dan praktis. Kemudian menculah berbagai generasi komputer yang terbagi menjadi komputer generasi 1, 2, 3, 4, dan 5.
Sejarah Perkembangan Komputer

Komputer Generasi I
Pada generasi ini komputer memekai banyak sekali tabung hampa dengan ukuran yang sangat besar hingga memenuhi satu ruangan, dan komputer ini dinamakan ENIAC (Electronic Numerikal Itegrator and Computer). Karena ukurannya yang cukup besar namun hanya bisa menyimpan data yang sedikit, maka lahirlah komputer generasi 2.

Komputer Generasi II
Penggunakan tabung hampa digantikan dengan transistor sehingga lebih menghemat tempat dan juga daya. Sejak generasi ini juga mulai bermunculan berbagai bahasa pemrograman seperti COBOL, ALGOL, dan FOTRAN. Dari segi ukuran komputer generasi II lebih kecil hanya sebejar ukuran meja kerja dan mampu menyimpan data lebih banyak. Komputer ini lebih dikenal dengan nama UNIVAV (Universal Aotomatic Computer).

Komputer Generasi III
Seiring dengan sejarah perkembangan komputer, keberadaan transistor pada generasi sebelumnya telah digantikan dengan IC, dimana IC sendiri ditemukan oleh insinyur asala Texas yang bernama Jack Kilby pada tahun 1958. Pada generasi ini juga lahir microprocessor pertama yaitu interl 4004 pada tahun 1971.

Komputer Generasi IV
Pada 1980 an muncul komputer generasi baru ditandai dengan munculnya LSI (Large Scale integration). Dimana ini merupakan peadatan ribuan IC menjadi sebuah chip. Kemudian LSI terus dikembagkan hingga lahirlah VLSI (Very Large Scale Integration).

Komputer Generasi V
Komputer masa depan saat ini sedang terus dikembangkan dan inilah generasi yang sedang kita lalui. Meskipun belum ada proyek nyata, konsep komputer generasi ke-5 memiliki kecerdasan buatan sehingga komputer akan memiliki nalar seperti manusia, dan bisa terus belajar dari pengalaman. Dan itulah sejarah perkembangan komputer dari waktu ke waktu.

sumber: http://fridayatnight.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-perkembangan-komputer-singkat.html

Kode Warna Resistor

Kode Warna Resistor pertama kali ditemukan pada tahun 1920 yang kemudian dikembangkan oleh perkumpulan pabrik radio di Eropa dan Amerika RMA (Radio Manufacturers Association). Pada era 1957, kelompok ini sepakat untuk berganti nama menjadi EIA (Electronic Industries Alliance) dan menetapkan kode tersebut sebagai standar EIA-RS-279. Dalam aturan standar EIA-RS-279, telah ditetapkan 3 sistem kode warna, yaitu :

Sistem Kode Warna 4 Pita.
Sistem Kode Warna 5 Pita.
Sistem Kode Warna 6 Pita.
Kode Warna Resistor
Kode Warna Resistor
Kode Warna Resistor
Berikut ini akan kami jelasakan maksud dari ketiga sistem kode warna resistor diatas :
Sistem Kode Warna 4 Pita
Sistem Kode Warna 4 Pita
Sistem Kode Warna 4 Pita

Sistem ini merupakan kode warna paling sering digunakan yang terdiri dari 4 pita warna yang mengelilingin badan resistor. Dua pita yang terdapat pada bagian depan merupakan informasi dua digit harga resistansi, sedangkan pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang di dalam resistor terdapat pita kelima yang berfungsi untuk menunjukan koefisien suhu, tetapi ini juga tergantung dari sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.

Tabel Sistem Kode Warna 4 Pita

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Perak, Pita ke-4 = Emas.
Nilainya adalah 0,56 Ω, dengan Toleransi 5%.

Sistem Kode Warna 5 Pita
Sistem kode warna 5 pita
Sistem kode warna 5 pita

Sistem kode warna ini banyak digunakan pada resistor presisi. Tiga pita pertama menunjukan harga resistansi, sedangkan pita keempat adalah pengali dan pita kelima adalah toleransi. Pada resistor yang memiliki 5 kode warna dengan pita keempat yang berwarna emas atau perak kadang di abaikan, karena hanya digunakan pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien.
Tabel Sistem Kode Warna Resistor 6 Pita

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Hitam, Pita ke-3 = Hitam, Pita ke-4 = Perak. Pita ke-5 = Coklat.
Nilainya adalah 5 Ω, dengan Toleransi 1%.

Sistem Kode Warna 6 Pita
Sistem Kode Warna 6 Pita
Sistem Kode Warna 6 Pita

Sistem kode warna satu ini terdapat 6 pita, dimana 3 pita pertama menunjukan nilai tahanan, pita keempat menunjukan perkalian desimal, pita kelima menunjukan nilai toleransi dan pita keenam menunjukan koefisien suhu.

Tabel Sistem Kode Warna Resistor 6 Pita

Contoh :
Pita ke-1 = Hijau, Pita ke-2 = Biru, Pita ke-3 = Hijau, Pita ke-4 = Emas. Pita ke-5 = Coklat.
Pita ke-6 = Coklat.
Nilainya adalah 56,6 Ω, Toleransi 1%, Koefisien suhu 100 ppm / ºC

Sensor Gas

Sensor Gas merupakan sebuah alat untuk membaca keberadaan bermacam jenis gas dalam suatu tempat, biasanya sensor ini di gunakan dalam sebuah sistem keselamatan. Jenis alat sensor ini di gunakan untuk membaca kebocoran gas dan menghubungkan kepada sebuah sistem pengaturan untuk menutup segala proses yang menyebabkan atau mengalami kebocoran gas tersebut. Sensor gas juga dapat membunyikan alarm agar di ketahui oleh pangawas yang berada di sekitar kebocoran gas tersebut terjadi agar para pekerja yang berada di area tersebut dapat segera mengadakan evakuasi sehingga mencegah sesuatu hal yang lebih buruk. Alat ini sangat penting untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat mengancam nyawa pekerja maupun hewan atau tumbuhan yang berada di sekitar area tersebut, karena beberapa jenis gas bisa sangat membahayakan.

Sensor Gas

Sensor gas dapat membaca segala jenis gas yang mematikan, seperti gas yang mudah terbakar, gas beracun, gas yang dapat menimbulkan ledakan, dn jika adanya gejala pengurangan oksigen. Sensor ini dapat kita temui di berbagai jenis perusahaan dan tempat, seperti tambang minyak dan sebagainya, alat ini juga mungkin terdapat di stasiun pemadam kebakaran. Biasanya alat ini menggunakan batere untuk beroperasi. Alat ini mengirimkan sinyal peringatan menggunakan suara atau gambaran, seperti sinar lampu flashlight ataupun alarm yang bersuara nyaring saat terdapat konsentrasi gas yang dapat membahayakan bagi area tersebut. Saat alat ini merasakan konsentrasi gas yang membahayakan melebihi level yang telah di atur pada alat tersebut, alarm atau sinyal akan diaktifkan. Pada awalnya, detektor diproduksi untuk mendeteksi hanya satu jenis gas, tetapi alat sensor modern dapat mendeteksi beberapa gas beracun atau mudah terbakar, atau bahkan kombinasi dari kedua jenis.

Sensor gas dapat di golongkan dari cara pengerjaannya (semikonduktor, oksidasi, katalis, infrared, dan lain sebagainya). Ada dua jenis sensor gas, yaitu sensor gas portable dan sensor gas yang terpasang. Jenis sensor yang pertama merupakan alat sensor yang dapat di gunakan selagi berkeliling, yang biasanya di pasang di saku, sabuk atau topi pegawai. Jenis sensor ke dua yaitu alat sensor yang telah terpasang, biasanya alat sensor ini di pasang di dekat ruang control, dan biasanya dapat membaca lebih dari satu jenis gas yang berbahaya.

sumber: http://komponenelektronika.biz/sensor-gas.html

Jenis-Jenis Sensor

Jenis-Jenis Sensor pada dasarnya terbagi menjadi 8 macam. Akan tetapi sebelum kita menilik lebih lanjut kita perlu mengetahui apakah sensor itu. Sensor merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah suatu daya menjadi daya lain. Sensor sendiri merupakan turunan dari transedur yang memiliki fungsi sama dengan sensor. Sensor sendiri terbagi kedalam beberapa jenis, seperti yang sudah dijelaskan di awal jenis sensor terbagi menjadi 8 macam. Yang pertama adalah sensor suhu. Sensor suhu sendiri memiliki empat jenis yang sering digunakan dibandingkan dengan jenis lainnya. Keempat jenis tersebut adalah Termistor, IC sensor, Thermocouple, serta Resistance Temperature Detector. Sensor suhu biasa dipakai pada termometer. Selain itu terdapat sensor kecepatan dan tekanan. Sensor tekanan memanfaatkan kinerja kawat. Ketika kawat mengalami tekanan maka akan diubah menjadi sinyal listrik. Sensor tekanan biasa dipakai pada remot atau kalkulator. Sedang untuk sensor kecepatan yang biasa diaplikasikan kepada kendaraan bermotor. Sensor kecepatan biasa memanfaatkan perputaran roda pada kendaraan bermotor.

Jenis-jenis sensor lain adalah sensor ultrasonik. Sensor jenis ini memanfaatkan pantulan gelombang suara. Dengan memancarkan gelombang serta menangkap kembali pantulan gelombang suara tersebut. Sensor ultrasonik sering digunakan oleh kapal laut untuk menentukan kedalaman laut yang mereka lewati. Selajutnya adalah sensor sinar atau cahaya. Sensor cahaya memiliki tiga kategori; Fotovoltaic (sel solar), Fotokonduktif, dan Fotolistrik. Sensor cahaya biasa digunakan pada alat detektor harga pada berbagai supermarket ataupun infrared pada handphone. Berikutnya adalah sensor magnet. Seperti namanya, sensor jenis ini memanfaatkan medan magnet pada objek yang menyebabkan perubahan pada indikator. Sensor model ini harus terbebas dari debu, pasir, asap, dan juga uap. Sensor ini banyak diaplikasikan pada detektor logam yang biasa dipakai oleh satpam guna mendeteksi barang-barang berbahaya.

Jenis-Jenis Sensor
Jenis-Jenis Sensor

Jenis-jenis sensor berikutnya adalah sensor penyandi. Sensor jenis ini memanfaatkan gerakan berputar menjadi sinyal digital. Sensor jenis ini memiliki dua lapisan; penyandi rotasi tambahan dan penyandi absolut. Penyandi rotasi berfugsi untuk mengkalkulasi rotasi untuk setiap putarannya. Sedangkan penyandi absolut melengkapi kinerja penyandi rotasi serta memberi kode binary pada masing-masing sudut. Sensor jenis ini banyak dipakai pada brangkas-brangkas penyimpanan pada bank. Yang terakhir adalah sensor proximity. Sensor ini mendeteksi adanya target logam tanpa bersentuhan. Sensor jenis ini banyak diaplikasikan pada berbagai saklar mikro dan terkemas dari getaran, cairan, serta cairan kimia.

Dari jenis-jenis sensor tersebut terdapat berbagai keuntungan yang bisa kita ambil untuk diaplikasikan kedalam berbagai peralatan yang kita miliki. Selain itu, dengan mengetahui seluk beluk beberapa sensor yang ada diatas kita dapat memilih jenis sensor yang tepat untuk kegiatan kita. Kerusakan pada sensor pun dapat kita tanggulangi dan juga diantisipasi mengingat kita mengetahui beberapa hal yang harus dihindari ketika menggunakan sensor-sensor terbut. Pengaplikasian yang tepat guna juga bermanfaat untuk mengantisipasi berbagai kriminal yang semakin hari semakin banyak.

sumber: http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-sensor.html

Jenis-Jenis Dioda dan Fungsinya

Jenis-Jenis Dioda terbagi menjadi beberapa bagian, mulai dari Light Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya) yang biasa disingkat LED, Diode Photo (Dioda Cahaya), Diode Varactor (Dioda Kapasitas), Diode Rectifier (Dioda Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode Zener yang biasa disebut juga sebagai Voltage Regulation Diode. Semua jenis dioda ini memiliki fungsi yang berbeda-beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri. Dioda disempurnakan oleh William Henry Eccles pada tahun 1919 dan mulai memperkenalkan istilah diode yang artinya dua jalur tersebut, walaupun sebelumnya sudah ada dioda kristal (semikonduktor) yang dikembangkan oleh peneliti asal Jerman yaitu Karl Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda termionik pada tahun 1873 yang dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic Gutherie.
Jenis-Jenis Dioda
Gambar Jenis-Jenis Dioda
Jenis-Jenis Dioda

Berikut ini adalah pengertian dari Jenis-Jenis Dioda :

Dioda Emisi CahayaLight Emiting Diode (Dioda Emisi Cahaya)
Dioda Emisi Cahaya
Dioda yang sering disingkat LED ini merupakan salah satu piranti elektronik yang menggabungkan dua unsur yaitu optik dan elektronik yang disebut juga sebagai Opteolotronic.dengan masing-masing elektrodanya berupa anoda (+) dan katroda (-), dioda jenis ini dikategorikan berdasarkan arah bias dan diameter cahaya yang dihasilkan, dan warna nya.

Dioda PhotoDiode Photo (Dioda Cahaya)
Dioda Photo
Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, yang bekerja pada pada daerah-daerah reverse tertentu sehingga arus cahaya tertentu saja yang dapat melewatinya, dioda ini biasa dibuat dengan menggunakan bahan dasar silikon dan geranium. Dioda cahaya saat ini banyak digunakan untuk alarm, pita data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan alat pengukur cahaya (Lux Meter).

Diode Varactor Diode VaractorDiode Varactor (Dioda Kapasitas)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang unik, karena dioda ini memiliki kapasitas yang dapat berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya tegangan yang diberikan kepada dioda ini, contohnya jika tegangan yang diberikan besar, maka kapasitasnya akan menurun,berbanding terbalik jika diberikan tegangan yang rendah akan semakin besar kapasitasnya, pembiasan dioda ini secara reverse. Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai pengaturan suara pada televisi, dan pesawat penerima radio.

Diode RectifierDiode Rectifier (Dioda Penyearah)
Diode Rectifier
Dioda jenis ini merupakan dioda penyearah arus atau tegangan yang diberikan, contohnya seperti arus berlawanan (AC) disearahkan sehingga menghasilkan arus searah (DC). Dioda jenis ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan kapasitas tegangan yang dimiliki.





Dioda ZenerDiode Zener
Dioda Zener
Dioda jenis ini merupakan dioda yang memiliki kegunaan sebagai penyelaras tegangan baik yang diterima maupun yang dikeluarkan, sesuai dengan kapasitas dari dioda tersebut, contohnya jika dioda tersebut memiliki kapasitas 5,1 V, maka jika tegangan yang diterima lebih besar dari kapasitasnya, maka tegangan yang dihasilkan akan tetap 5,1 tetapi jika tegangan yang diterima lebih kecil dari kapasitasnya yaitu 5,1, dioda ini tetap mengeluarkan tegangan sesuai dengan inputnya.

Dapat disimpulkan bahwa Jenis-Jenis Dioda tersebut memiliki berbagai kegunaan tersendiri yang dapat memanipulasi berbagai tegangan yang masuk melalui dioda tersebut. Jenis-jenis Dioda diatas merupakan beberapa contoh jenis dioda yang saat ini sudah ada dan dikembangkan, masih banyak lagi contoh lain dari jenis dioda ini.

Demikian penjelasan singkat mengenai jenis-jenis dioda, semoga artikel kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainya, seperti Simbol Kapasitor, Beberapa Simbol Dioda, Prinsip Kerja Dioda Secara Umum dan Rumus Kapasitor.

sumber: http://komponenelektronika.biz/jenis-jenis-dioda-dan-fungsinya.html

Rangkaian Lampu LED Berjalan

Rangkaian Lampu LED Berjalan kini mudah ditemukan dimana-mana. Anda bisa menemukannya di pinggir jalan, di mall, atau di toko-toko. Disebut sebagai rangkaian lampu LED berjalan karena lampu LED yang terpasang pada papan rangkaian akan menyala secara bergantian dari LED yang satu berganti ke LED yang lainnya. Karena itu ketika diamati maka lampu LED akan benar-benar tampak seperti berjalan. Percaya atau tidak, kini anda sudah bisa membuat sendiri rangkaian lampu LED berjalan milik anda. Kalau tidak percaya, mencoba mencarinya di internet. Maka anda akan menemukan banyak sekali cara-cara untuk membuat lampu LED yang berjalan. Sedangkan, untuk membuat LED berjalan anda membutuhkan beberapa komponen yang dapat dicari dengan mudah.

Gambar Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan
Rangkaian Lampu LED Berjalan


Komponen-komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut, baterai sebagai sumber tenaga, capasitor, resistor, IC NE555, IC 4017B, lampu LED yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan jumlahnya sesuai kebutuhan, papa PCB yang bersih, bubuk pelarut PCB, setrika, dan air panas. Untuk cara pembuatan dari rangkaian Lampu LED berjalan dapat anda cari sendiri di internet. Cara membuatnya memang agak rumit. Apalagi kalau anda menginginkan hasil yang baik dan sempurna. Karena itu untuk urusan rangkaian lampu LED berjalan, lebih baik anda membelinya saja. Harga yang mahal akan menentukan kualitas dari lampu LED berjalan tersebut. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Proses kerja dari rangkaian lampu LED berjalan antara lain sebagai berikut, yakni IC NE555 merupakan komponen utamanya yang bisa menghasilkan pulsa atau sinyal logika. Karena itulah lampu LED akan menyala dan berkedip-kedip. Ditambah lagi satu IC 4017B yang akan menghasilkan decade counter yang akan membuat lampu LED menjadi menyala bergantian. Selebihnya adalah, komponen pendukung seperti contohnya adalah diode, kapasitor trimpot and juga resistor, beberapa komponen pendukung ini berfungsi sebagai pengatur putaran lampu LED. Sumber tenaga yang digunakan sendiri adalah baterai. Sehingga kalau anda tidak menggunakan baterai, anda juga tidak akan bisa menggunakan power suply sebagai sebuah sumber tenaga untuk rangkaian lampu LED berjalan.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian lampu LED berjalan, semoga artikel yang kita bahas kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Membuat Rangkaian Seri, Rangkaian Listrik Paralel dan Rangkaian Adaptor.

sumber Rangkaian Lampu LED Berjalan kini mudah ditemukan dimana-mana. Anda bisa menemukannya di pinggir jalan, di mall, atau di toko-toko. Disebut sebagai rangkaian lampu LED berjalan karena lampu LED yang terpasang pada papan rangkaian akan menyala secara bergantian dari LED yang satu berganti ke LED yang lainnya. Karena itu ketika diamati maka lampu LED akan benar-benar tampak seperti berjalan. Percaya atau tidak, kini anda sudah bisa membuat sendiri rangkaian lampu LED berjalan milik anda. Kalau tidak percaya, mencoba mencarinya di internet. Maka anda akan menemukan banyak sekali cara-cara untuk membuat lampu LED yang berjalan. Sedangkan, untuk membuat LED berjalan anda membutuhkan beberapa komponen yang dapat dicari dengan mudah.

Gambar Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan
Rangkaian Lampu LED Berjalan

Komponen-komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut, baterai sebagai sumber tenaga, capasitor, resistor, IC NE555, IC 4017B, lampu LED yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan jumlahnya sesuai kebutuhan, papa PCB yang bersih, bubuk pelarut PCB, setrika, dan air panas. Untuk cara pembuatan dari rangkaian Lampu LED berjalan dapat anda cari sendiri di internet. Cara membuatnya memang agak rumit. Apalagi kalau anda menginginkan hasil yang baik dan sempurna. Karena itu untuk urusan rangkaian lampu LED berjalan, lebih baik anda membelinya saja. Harga yang mahal akan menentukan kualitas dari lampu LED berjalan tersebut. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Proses kerja dari rangkaian lampu LED berjalan antara lain sebagai berikut, yakni IC NE555 merupakan komponen utamanya yang bisa menghasilkan pulsa atau sinyal logika. Karena itulah lampu LED akan menyala dan berkedip-kedip. Ditambah lagi satu IC 4017B yang akan menghasilkan decade counter yang akan membuat lampu LED menjadi menyala bergantian. Selebihnya adalah, komponen pendukung seperti contohnya adalah diode, kapasitor trimpot and juga resistor, beberapa komponen pendukung ini berfungsi sebagai pengatur putaran lampu LED. Sumber tenaga yang digunakan sendiri adalah baterai. Sehingga kalau anda tidak menggunakan baterai, anda juga tidak akan bisa menggunakan power suply sebagai sebuah sumber tenaga untuk rangkaian lampu LED berjalan.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian lampu LED berjalan, semoga artikel yang kita bahas kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Cara Membuat Rangkaian Seri, Rangkaian Listrik Paralel dan Rangkaian Adaptor.

Advertisement http://komponenelektronika.biz/rangkaian-lampu-led-berjalan.html

Rangkaian Seri dan Paralel

Rangkaian Seri dan Paralel tentunya sering didengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun apakah anda mengerti dan mengetahui pengetahuan yang sesungguhnya dari rangkaian seri dan paralel? Rangkaian paralel dan seri merupakan jenis-jenis rangkaian yang dipakai untuk menyambungkan komponen elektrik menjadi sebuah kesatuan yang utuh. Kalau dilihat dari cara penyusunannya, maka rangkaian seri disambung dengan cara bersambung atau sejajar. Berbeda dengan rangkaian paralel yang penyusunan komponennya dengan cara berderet. Sebelum berbicara lebih lanjut, maka lebih baik diteliti terlebih dahulu satu persatu mengenai kedua rangkaian ini secara terpisah. Agar lebih jelas dan mengenal kedua rangkaian sebelum digabung menjadi satu. Sehingga anda tidak akan merasa kebingungan.

Untuk rangkaian seri, terdapat dua atau lebih beban elektrik yang disamungkan melalui sebuah rangkaian. Dengan menggunakan rangkaian jenis ini, maka anda bisa mengisikan beban listrik yang banyak dalam satu rangkaian saja. Contoh nyata dari penggunaan rangkaian ini adalah lampu hiasan pohon natal. Jenis rangkaian ini dapat memberikan arus yang lewat sama besarnya di tiap-tiap elemen yang disusun seri. Kemudian, dalam rangkaian seri dan paralel juga terdapat rangkaian paralel. Dimana pada rangkaian ini, terdapat lebih dari 1 bagian garis edar yang berguna untuk mengalirkan arus. Kalau dicontohkan, misalnya saja dalam kendaraan bermotor. Maka terdapat banyak beban yang disambungkan secara paralel.

Gambar Skema Rangkaian Seri dan Paralel

Beralih ke topik utama, rangkaian seri dan paralel merupakan gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Untuk melakukan pencarian terhadap besaran hambatan, pengganti dari rangkaian campuran ialah dengan perhitungan besaran hambatan dari setiap model rangkaian tersebut. Lalu baru anda bisa mencari hambatan gabungannya dari model rangkaian terakhir yang didapat. Hambatan total dari rangkaian yang anda cari adalah dengan persamaan hambatan pengganti dari rangkaian hambatan seri tersebut. Supaya lebih jelas, maka disarankan agar anda mencari dahulu gambar bagan dari rangkaian seri dan paralel. Supaya lebih jelas.

Sekian sampai disini artikel mengenai rangkaian seri dan paralel. Semoga anda dapat lebih mengerti seputar rangkaian seri dan paralel. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Paralel,Rangkaian Flip Flop, Rangkaian Alarm Sentuh dan Rangkaian Laser.
 sumber http://komponenelektronika.biz/rangkaian-seri-dan-paralel.html 

Rangkaian Adaptor

Rangkaian Adaptor memiliki pengertian sebagai sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Biasanya rangkaian ini menjadi sebuah alternatif pengganti dari tegangan DC. Salah satu contohnya, yaitu baterai dan accumulator. Adaptor juga banyak digunakan pada amplifier, radio, pesawat televisi mini, serta perangkat elektronik lainnya. Kalau dibandingkan dengan rangkaian lain, sebenarnya rangkaian adaptor merupakan rangkaian yang lebih praktis dan tidak terlalu besar. Karena itulah rangkaian adaptor lebih mudah dipakai oleh semua orang. Sehingga dengan menggunakan rangkaian adaptor, akan banyak sekali keuntungan yang akan anda dapatkan. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kelebihan yang terdapat pada rangkaian adaptor.

Rangkaian Adaptor


Gambar Skema Rangkaian Adaptor
Beberapa kelebihan yang dimiliki rangkaian adaptor, misalnya, ketika menggunakan baterai baru atau accumulator akan menjadi lebih praktis untuk dihubungkan. Hal tersebut karena adaptor bisa diambil dari sumber tegangan AC yang berada pada rumah kita masing-masing. Dimana pada setiap rumah, saat ini telah memiliki aliran listrik. Tidak hanya itu saja, rangkaian adaptor juga masih memiliki kelebihan yang lainnya. Misalnya saja, rangkaian adaptor memiliki jangka waktu yang lebih lama. Tetapi hal tersebut baru bisa terjadi asalkan terdapat tegangan AC. Karena tegangan AC ini akan menjadi sebuah kebutuhan primer yang akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Selain dua kelebihan yang disebutkan tadi, rangkaian adaptor juga masih memiliki kelebihan-kelebihan yang lainnya.

Rangkaian adaptor sendiri memiliki beberapa bagian. Yang pertama ada bagian input yang terdiri dari jack dan kabel input. Kemudian yang kedua ada bagian penurun tegangan, yaitu bagian yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC menjadi tegangan yang lebih kecil. Selanjutnya, ada bagian penyearah. Pada bagian ini berfungsi untuk menghilangkan tegangan AC yang masih lewat. Lalu keempat terdapat bagian output yang berfungsi sebagai keluaran berupa DC. Besar keluaran DC ini sesuai dengan tegangan output pada trafo step down yang diatur oleh rotary switch sesuai yang diinginkan.

Sekian dahulu sedikit ulasan mengenai rangkaian adaptor. Semoga bahasan mengenai rangkaian adaptor ini dapat berguna bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Listrik Seri, Rangkaian Seri dan Paralel dan Rangkaian Paralel.

sumber : http://komponenelektronika.biz/rangkaian-adaptor.html

Cara Membuat Rangkaian Seri

Cara Membuat Rangkaian Seri mungkin seringkali dianggap sulit oleh sebagian orang. Padahal kenyataannya membuat rangkaian seri lebih mudah ketimbang membuat rangkaian paralel yang memang lebih rumit. Untuk sekedar informasi saja, rangkaian seri merupakan salah satu jenis dari rangkaian listrik yang disusun secara sejajar dimana komponen-komponen dipasang secara berurutan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rangkaian seri memiliki susunan yang berurutan. Rangkaian seri biasanya diterapkan pada gedung-gedung besar, macam perkantoran, kampus, dan juga hotel. Terdapat beberapa keuntungan yang bisa anda dapatkan kalau anda menggunakan rangkaian seri. Misalnya saja, rangkaian seri dikenal lebih praktis dan mudah ketika digunakan. Kepraktisan tersebut juga terdapat pada cara pembuatan dari rangkaian seri.

Berikut ini Gambar Skema Cara Membuat Rangkaian Seri Cara Membuat Rangkaian Seri
Cara Membuat Rangkaian Seri
Tanpa menunda-nunda lagi, mari segera kita bahas mengenai cara dari pembuatan rangkaian seri. Pertama-tama, jangan lupa untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Anda akan membutuhkan, 4 buah tempat baterai isi, papan triplek, batu baterai sebanyak 4 buah dan 3 buah lampu bohlam. Masih ada lagi bahan dari cara membuat rangkaian seri. Yaitu, tempat lambu bohlam yang juga dikenal sebagai viting sebanyak 4 buah, 1 buah saklar, kabel kecil secukupnya, isolasi hitam dan bening. Untuk alat-alatnya mudah saja dan tidak memerlukan alat-alat yang mahal dan susah dicari. Anda cukup menyiapkan gunting serta cutter saja untuk memulai membuat rangkain seri.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah, pasang 4 batu baterai tersebut ke dalam tempat batu baterai. Kemudian, jangan lupa untuk mengkupas sedikit masing-masing dari ujung kulit kabel. Langkah yang selanjutnya, lilitkan ujung kulit kabel ke salah satu ujung dari saklar. Kemudian, lilitkan juga ujung kulit kabel yang lain ke tengah saklar. Lalu, lilitkan pula kabel pada ujung-ujung dari lampu bohlam. Jangan lupa untuk mengupas sisi-sisi tengah kabel pada rangkaian lampu bohlam pertama. Lakukanlah langkah yang ke 4 dan ke 5 sebanyak 2 kali berturut-turut. Kalau anda sudah melakukan percobaan tersebut, maka jangan lupa untuk menutup saklar sehingga lampu bohlam pada rangkaian tersebut bisa menyala.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai cara membuat rangkaian seri, semoga permbahasan kita kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti Rangkaian Listrik Paralel, Rangkaian Adaptor dan Rangkaian Listrik Seri.

sumber: http://komponenelektronika.biz/cara-membuat-rangkaian-seri.html