1.
KUTIPAN
Pengertian:
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum
mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus,
ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Tujuan:
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan
Fungsi
Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
d. Kutipan pada catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
d. Kutipan pada catatan kaki
e. Kutipan atas ucapan lisan
f. Kutipan dalam kutipan
g. Kutipan langsung pada materi
Ada tiga cara menempatkan
sumber kutipan dalam tulisan, yaitu:
1.
cara ringkas,
yaitu cara menempatkan sumber kutipan
dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara tanda
kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang
dikutip.
2.
cara langsung,
yaitu cara menempatkan sumber kutipan langsung
dibawah sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip. Antara
pernyataan atau teks dalam tulisan dengan sumber kutipan dipusahkan dengan
garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis pemisah dengan teks adalah satu
spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber kutipan adalah dua spasi, sedangkan
garis baris dari kutipan itu sendiri adalah satu spasi
3.
cara menempatkan sumber kutipan di kaki halaman,
cara ini lazim dfisebut footnote (catatan
kaki) dan cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian
teks dengan footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak
baris antara garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan
jarak baris antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk
footnote seperti indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote
adalah satu spasi, sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain
dalam tiap halaman adalah dua spasi.
contoh kutipan
1. Kutipan langsung
“Pustaka Java berisi ribuan
(lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan ini merupakan
kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan jam kerja.
Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba. Sebelum membuat
solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah diselesaikan”
(Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 37-38)
2. Kutipan tak langsung
Penulisan dengan identasi
merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi
iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya
penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk
memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator
menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto,
Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
2.
ABSTRAK
pengertian abstrack
Abstrak merupakan penyajian
singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan
ia menjadi bagian tersendiri.
Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada
pembaca tentang apa yang
terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak
diletakkan pada bagian awal
sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya, abstrak
dapat dibagi menjadi abstrak
yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut
Abstract dan abstrak yang
bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi
ringkasan (precise) dan
ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk
memperoleh gelar lewat
penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis
abstrak yang digunakan adalah
yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih
banyak digunakan pada tulisan
ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.
JENIS ABSTRAK
Ada beberapa jenis abstrak yang
digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca. Namun pada prakteknya lebih
banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak ini yaitu :
1. Abstrak Informatif
Merupakan abstrak dokumen yang
terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan kualitatif.
Ciri-cirinya : menyajikan hasil
isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari
artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses
dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak
mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih
panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan
100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
2. Abstrak Indikatif
Menunjukan isi sebuah artikel
dan berisi pernyataan umum tentang sebuah dokumen, tanpa disertai informasi
terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Biasanya untuk dokumen
diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan esei.
JENIS ABSTRAK LAINNYA YAITU :
3. Abstrak ulasan/kritis
Pengabstrak tidak hanya
menjelaskan isi dari dokumen asli tetapi mengevaluasi/menilai, memberi pendapat
dan dapat pula menganalisa kerjanya bahkan cara penyajiannya. (Cenderung
memberikan komentar)
4. Abstrak pokok
Ditulis untuk menarik perhatian
pembaca terhadap suatu dokumen, ditulis dengan sederhana, ringan dan tidak
terlalau resmi (gambaran tidak lengkap). Abstrak ini lebih banyak ditulis oleh
pengarang atau redaksi.
5. Abstrak terarah / miring
Dalam abstrak ini satu
artikel/dokumen dapat dibuat lebih dari satu abstrak yang ditujukan pada
bidang-bidang tertentu
6. Abstrak statistic/numeric
Menyajikan data dalam bentuk
table/numeric. Abstrak jenis ini ringkas dan mudah dibaca banyak dipergunakan
untuk memproyeksikan kecenderungan pertumbuhan penduduk, pasar, konsumsi.(Data
ekonomi, social dan pemasaran).
7. Abstrak Informatif-
Indikatif
Perpaduan abstrak informative
dan indikatif. Sebagian dari abstrak ditulis dalam gaya informative, sedangkan
aspek dokumen yang kurang penting ditulis dalam gaya indikatif.
8. Abstrak Mini
Merupakan abstrak yang
menguatkan judul dokumen yang diabstrak., tidak membuat analisis dengan
penulisan yang sangat cepat, judul artikel sebagai alat pemberitahuan bagi
pembaca.
Cara membuat abstrak
Ada 4 langkah penting yang
harus dilaksanakan, yaitu
1. Ciptakan ruang penelitan,
hal ini dapat dilakukan dengan cara: (a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda
teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya penelitian di bidang yang sama), (b)
Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama
tentu saja), (c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda
2. Uraikan metodologi
penelitian dengan jelas
3. Nyatakan hasil penelitian
(dengan singkat dan jelas tentu saja)
4. Evaluasi-lah hasil
penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel)
Panjang abstrak biasanya
100-200 kata. Menurut Hadijanto dalam Zifirdaus, tahap 2 dan 4 tidak wajib ada
dalam sebuah abstrak.
contoh abstrak
Mamudji, Sri. “Mediasi Sebagai
Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.”
Majalah Hukum Dan Pembangunan 3
(Juli-September 2004):
194-209.Berawal dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu
relatiFlama, biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai
pihak yang“kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa
di luar pengadilan. Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung oleh
berbagai faktor yaitu,(1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya, (2)
bersifat
non adversial
, (3)mengikutsertakan baik
pihak yang langsung berkaitan maupun pihak yang tidak langsung berkaitan dengan
sengketa dalam perundingan, (4) bertujuan
win-win solution
. Mediasiadalah negosiasi
lanjutan, yaitu perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral
yangkeberadaannya dipilih oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang
untuk mengambil keputusan. Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik
yaitu perundingan yang bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu
padakepentingan. Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh
karena itumediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat
membantu para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif
penyelesaian, mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik.
Hal ini dapat dilakukanmelalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola
interaksi, dan komunikasi yangditunjukkan para pihak dalam perundingan. Menurut
Moore, ada tiga tipe mediator, yaitu,(1) mediator jaringan sosial (
social network mediator
), (2) mediator otoritatif (
authoritative mediator
), (3) mediator mandiri (
independent mediator
).
Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui mediasi dikenal tidak hanya dalam
masyarakat tradisionaltetapi telah diatur dalam berbagai undang-undang,
misalnya Undang-undang PengelolaanLingkungan Hidup, Undang-undang Perlindungan
Konsumen, Undang-undang tentangKehutanan, Undang-undang tentang Perselisihan
Hubungan Industrial, Undang-undangtentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan,Mahkamah Agung telah mengeluarkan
Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi SiPengadilan
3.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar
Pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan
sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi,
Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus
benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah.
Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku,
artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak
terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.
Ada
beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
- Nama
penulis dan nama keluarga (jika ada)
- Ditempatkannya
didepan nama kecil
- Tahun
Penerbitan
- Judul
Buku
- Tempat
Penerbitan
- Nama
Penerbit
Cara Penulisan Daftar Pustaka Kalau sumbernya Buku
Kalau sumber tertulisnya berupa
buku maka urutan-urutan penulisannya adalah:
1) Nama belakang penulis, nama depan (disingkat);
2) Tahun penerbitan (di dalam kurung);
3) Judul buku (digaris bawahi);
4) Edisi;
5) Kota asal;
6) Penerbit.
Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut:
(1) jika buku ditulis oleh seorang saja:
Ali Khuli, M. (1986). Asaalib Tadries al Lughah al ‘Arabiyyah. Riyadl: Maktab Al-Faraj Daar al Tijariyyah.
(2) jika buku ditulis oleh dua orang atau tiga orang, maka semua nama ditulis:
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Srtudy of Teaching. New York: Holt Rinehart and Wiston
(3) jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak miring atau digaris bawahi)
Ghiseli, E. et al. (1981). Mearusement Theory for The Behavioral Science. San Francisco: W.H. Freeman and Co.
(4) jika buku ditulis sebagai penyunting:
Philips, H.W.S. dan Simpson, G.L. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National Commission.
(5) jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak
orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Budaya Bangsa Indonesia”, dalam YP2LPM. (1984), Dialog Manusia, Falsapah, Budaya, dan Pembangunan. Malang: YP2LPM.
(6) jika buku itu berupa edisi:
Gabriel, J. (1980). Children Growing Up: Development of Children‟ Personality (third ed.). London: University of London Press.
1) Nama belakang penulis, nama depan (disingkat);
2) Tahun penerbitan (di dalam kurung);
3) Judul buku (digaris bawahi);
4) Edisi;
5) Kota asal;
6) Penerbit.
Daftar Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut:
(1) jika buku ditulis oleh seorang saja:
Ali Khuli, M. (1986). Asaalib Tadries al Lughah al ‘Arabiyyah. Riyadl: Maktab Al-Faraj Daar al Tijariyyah.
(2) jika buku ditulis oleh dua orang atau tiga orang, maka semua nama ditulis:
Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Srtudy of Teaching. New York: Holt Rinehart and Wiston
(3) jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak miring atau digaris bawahi)
Ghiseli, E. et al. (1981). Mearusement Theory for The Behavioral Science. San Francisco: W.H. Freeman and Co.
(4) jika buku ditulis sebagai penyunting:
Philips, H.W.S. dan Simpson, G.L. (Eds) (1976). Australia in the World of Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National Commission.
(5) jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak
orang:
Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilai Budaya Bangsa Indonesia”, dalam YP2LPM. (1984), Dialog Manusia, Falsapah, Budaya, dan Pembangunan. Malang: YP2LPM.
(6) jika buku itu berupa edisi:
Gabriel, J. (1980). Children Growing Up: Development of Children‟ Personality (third ed.). London: University of London Press.
Cara Menulis Daftar Pustaka jika sumbernya di luar Journal
dan Buku
1) Berupa Skripsi, tesis, atau
disertasi:
Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
2) Berupa Publikasi Departeman:
Departemen Pendidikasn dan Kebudayaan. (1988). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional., Jakarta: Depdikbud.
3) Berupa Dokumen:
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
4) Berupa Makalah:
Karatadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
5) Berupa Surat kabar:
Sanusi, A. (1986). “Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif. Pikiran Rakyat (8 September 1986).
Soelaeman, M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Terhadap Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
2) Berupa Publikasi Departeman:
Departemen Pendidikasn dan Kebudayaan. (1988). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional., Jakarta: Depdikbud.
3) Berupa Dokumen:
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
4) Berupa Makalah:
Karatadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
5) Berupa Surat kabar:
Sanusi, A. (1986). “Menyimak Mutu Pendidikan dengan Konsep Takwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif. Pikiran Rakyat (8 September 1986).
Cara Menulis Daftar Pustaka Kalau sumbernya dari Internet
1) Bila Karya Perorangan:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Thompson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia: http:/ / www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-Yearbook/998/thompson. Html [30 maret 2000].
2) Bila bagian dari karya kolektif
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media]. Penerbit. Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses].
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In Britanica Online: Macropedia [Online]. Tersedia: http: / / www.eb.com: 180/cgibin/ g:DocF=macro/ 5004/45/0.html [28 maret 2000].
3) Bila Artikel dalam Jurnal:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision system in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http:/ / epaa.asu.edu / epaa/v7n7.html [17 maret 2001].
4) Bila Artikel dalam Majalah;
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume jumlah. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Goodstein, C. (1991, 5 September). Healers from the Theep. American Health [CD-ROM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A [13 Juni 1995].
5) Bila Artikel di Surat kabar:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat kabar [Jenis media], Jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang. Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia: http: // www.[Pikiranrakyat.com. [9 Maret 2000].
6) Bila pesan dari E-mail
Cara Penulisannya ialah:
Pengirim (Alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul Pesan. E-mail kepada penerima [Alamat e-mail penerima]
Contoh:
Musthafa, Sabri (mustafa@yahoo.co.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id
JENIS - JENIS DAFTAR PUSTAKA
a.
Metode Harvard
a.1. Nama penulis yang terdiri atas dua kata, ditulis terbalik.Di
antara dua kata itu disisipi tanda koma (,). a.2. Buku yang
ditulis oleh dua penulis, hanya penulis pertama saja yang penulisannya dibalik,
sedangkan penulis kedua tidak dibalik.
a.3. Tahun penerbitan buku ditulis sesudah nama penulis. Di
antara nama penulis dan tahun penerbitan buku disisipi tanda titik (.).
a.4. Judul buku ditulis setelah tahun terbit dan ditulis
paling akhir. Di antara tahun terbit dan judul buku didahului tanda titik (.).
a.5. Nama kota penerbit dan nama penerbit ditulis paling
akhir. Di antara nama kota dan nama penerbit disisipi tanda titik dua
(:).
a.6. Jika buku telah diterbitkan dalam beberapa edisi,
keterangan tentang edisi buku diletakkan sebelum nama kota.
Sumber :
http://postingan-all.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-cara-membuat-dan-contoh.htmlhttp://delarochaa.blogspot.co.id/2014/01/abstrak-pengertian-fungsi-dan-jenis.html
No comments:
Post a Comment