Translate

Friday, October 9, 2015

Ragam dan Laras Bahasa (TUGAS1)


Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian,yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan,menurut hubungan pembicara,kawan bicara,orang yang dibicarakan,serta menurut medium pembicara (Bachman,1990).
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi),yang biasa digunakan di kalangan terdidik,di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan),di dalam suasana resmi,atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Macam-Macam Ragam Bahasa
Ragam bahasa dibagi 3: berdasarkan media,cara pandang penutur,dan topik pembicaraan.
  • Ragam bahasa berdasarkan media
  • Ragam bahasa lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat.Namun hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-unsur didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicara menjadi pendukung didalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicara lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicara lisan dalam situasi tidak formal atau santai.jika ragam bahasa dituliskan,ragam bahasa itu tidak bisa disebut ragam bahasa tulis,tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan.Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak  menunjukan ciri-ciri ragam tulis,walaupun direalisasikan dengan tulisan,ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing adapun ciri dari keduanya:
Ciri-ciri ragam lisan:
–          Memerlukan orang kedua/teman bicara.
–          Tergantung kondisi,ruang,dan waktu.
–          Tidak harus memperhatikan gramatikal,hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
–          Berlangsung cepat
  1. Ragam Tulis
Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulisan makna kalimat yang diungkapkan nya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu,penggunaan ragam baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan kata,penerapan kaidah ejaan,struktur bentuk kata dan struktur kalimat,serta kelengkapaan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.
Ciri-ciri ragam tulis:
–          Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;
–          Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu;
–          Harus memperhatikan unsur gramatikal;
–          Berlangsung lambat;
–          Selalu memakai alat bantu;
–          Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
–           Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka,hanya terbantu dengan tanda    baca.
Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) :
Tata Bahasa :
  1. Ragam bahasa lisan
1)      anto sedang baca koran.
2)      maya mau nulis surat.
3)      Tapi kau tak boleh menolak jabatan itu.
  1. Ragam bahasa tulisan.
1)      anto sedang membaca surat kabar.
2)      maya mau menulis surat.
3)      Namun,engkau tidak boleh menolak jabatan itu.
Kosa kata :
  1. Ragam bahasa lisan
1)      tyas bilang kalau kita harus bermain.
2)      Kita harus bikin karya tulis.
3)      Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak
  1. Ragam bahasa tulisan
1)      tyas mengatakan bahwa kita harus bermain.
2)      Kita harus membuat karya tulis.
3)      Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.
  1. Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
  2. ragam dialek
  3. ragam terpelajar
  4. ragam resmi
  5. ragam tak resmi.
Contoh:
Ragam dialek              : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar         : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam resmi               : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam tak resmi         : “Saya sudah baca buku itu”
  1. Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan
  2. ragam bahasa ilmiah
  3. ragam hukum
  4. ragam bisnis
  5. ragam agama
  6. ragam sosial
  7. ragam kedokteran
  8. ragam sastra.
Ragam hukum             : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam bisnis               : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
Ragam sastra               : Cerita itu menggunakan flashback.
Ragam kedokteran      : Anak itu menderita penyakit kanker
Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar,semi standar dan nonstandar.
  1. ragam standar,
  2. ragam nonstandar,
  3. ragam semi standar.
Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap.Akan tetapi,kemantapan itu tidak bersifat kaku.Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata,peristilahan,serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modern (Alwi, 1998: 14).
Perbedaan antara ragam standar,non standar,dan semi standar dilakukan berdasarkan :
  1. topik yang sedang dibahas
  2. hubungan antar pembicara
  3. medium yang digunakan
  4. lingkungan,atau
  5. situasi saat pembicaraan terjadi
Ciri yang membedakan antara ragam standar,semi standar dan nonstandar :
  • penggunaan kata sapaan dan kata ganti
  • penggunaan kata tertentu
  • penggunaan imbuhan
  • penggunaan kata sambung (konjungsi),dan
  • penggunaan fungsi yang lengkap
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam non standar yang sangat menonjol.Kepada orang yang kita hormati,kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak,Ibu,Saudara,Anda.Jika kita menyebut diri kita,dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku.Dalam ragam non standar,kita akan menggunakan kata gue.
Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar.Dalam ragam standar,digunakan kata-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu tertentu.Penggunaan imbuhan adalah ciri lain.Dalam ragam standar kita harus menggunakan imbuhan secara jelas dan teliti.
Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) merupakan ciri pembeda lain.Dalam ragam nonstandar,sering kali kata sambung dan kata depan dihilangkan.Kadang kala, kenyataan ini mengganggu kejelasan kalimat.
Contoh :
  • Ayah mengatakan,kita akan pergi besok
(1a) Ayah mengatakan bahwa kita akan pergi besok
Pada contoh (1) merupakan ragam semi standar dan diperbaiki contoh (1a) yang merupakan ragam standar.
Contoh :
(2) Mereka bekerja keras menyelesaikan pekerjaan itu
(2a) Mereka bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan itu
Kalimat (1) kehilangan kata sambung (bahwa),sedangkan kalimat (2) kehilangan kata depan (untuk).Dalam laras jurnalistik kedua kata ini sering dihilangkan.Hal ini menunjukkan bahwa laras jurnalistik termasuk ragam semi standar.
Kelengkapan fungsi merupakan ciri terakhir yang membedakan ragam standar dan non standar.Artinya,ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan karena situasi sudah dianggap cukup mendukung pengertian.Dalam kalimat-kalimat yang non standar itu,predikat kalimat dihilangkan. Seringkali pelesapan fungsi terjadi jika kita menjawab pertanyaan orang.Misalnya,Hai,Ida,mau ke mana?” “Pulang.” Sering kali juga kita menjawab “Tau.” untuk menyatakan ‘tidak tahu’.Sebenarnya,pembedaan lain,yang juga muncul,tetapi tidak disebutkan di atas adalah Intonasi. Masalahnya,pembeda intonasi ini hanya ditemukan dalam ragam lisan dan tidak terwujud dalam ragam tulis.
Pengertian Laras Bahasa
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya,yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu.
Setiap laras memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri.Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk standar,semi standar,atau nonstandar.
  1. Macam-Macam Laras Bahasa
Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :
  1. Laras ilmiah
  2. Laras sastra (puisi,cerpen,novel,dll.)
  3. Laras jurnalistik (berita,editorial,iklan,dll.)
  4. Laras hukum
  5. Laras kedokteran
Laras bahasa dapat digolongkan kepada dua golongan besar,yaitu laras biasa dan laras khusus.Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang hiburan,pengetahuan,peneranagn,dan maklumat.
Laras khusus merujuk kepada kegunaan untuk khalayak khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam bidang tertentu dan pelajar-pelajar (rencana,laporan,buku).
Pembeda utama yang membedakan antara laras biasa dengan laras khsus ialah: kosa kata,tata bahasa,dan gaya.
  1. Laras Bahasa Biasa,
Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seperti bidang hiburan,pengetahuan,penerangan,dan maklumat.Kalimatnya sederhana,ringkas,dan padat.
Contoh : Dilarang menginjak rumput.
  1. Laras Bahasa Khusus
a.Laras Bahasa Perniagaan
Tujuannya untuk mempengaruhi atau membentuk tanggapan tertentu,atau mengubah sikap dan melakukan tindakan.Digunakan dalam iklan,tender,laporan,dan sebagainya.didukung pula oleh gambar,lukisan,grafik,ilustrasi,dan sebagainya.
b.Laras Akademik
Meliputi berbagai bidang seperti sains,teknologi,komunikasi,matematik,dan sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan.Dalam penulisan ilmiah,misalnya penulisan thesis, penulis perlu mengikut format tertentu seperti perlu ada catatan bibiliografi (rujukan),nota kaki di bawah muka surat atau nota hujungan di penghujung setiap bab.Menggunakan istilah-istilah yang khusus kepada bidang,dan biasanya perlu dihafal.Contohnya ialah fotosintesis,pecutan, mengawan, pendebungaan dan sebagainya.
c.Laras Bahasa Media
Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri,lain dari struktur teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya ilmiah.Wartawan atau penulis koran menggunakan bahasa untuk menjelaskan sesuatu menurut cara yang paling mudah diterima sesuai dengan selera sejumlah pembaca koran.
Tiga fitur penting yang harus ada dalam berita koran yang baik,pertama,bahasa yang digunakan mudah.kedua,gaya tulisan yang jelas dan ketuiga,isi tulisan harus akurat.Karena koran diterbitkan untuk masyarakat,maka bahasa koran haruslah sesuai dengan bahasa penggunaan orang-orang.Kalimat yang panjang,berisi beberapa klausa,menggunakan kutipan, metafora, kiasan, istilah teknik,dan sebagainya haruslah dihindari.
d.Laras Bahasa Satra
Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif.Bahasanya dapat dalam bentuk naratif,deskriptif,preskriptif,dramatis,dan puitis.
Beberapa ciri bahasa sastra:
  • Kreatif dan imajinatif: mengandung arti
  • Mementingkan penyusunan, pengulangan, pemilihan kata
  • Puitis dan hidup: monolog,dialog,dan sebagainya.
  • Menggunakan bahas tersirat: perlambangan,kiasan,perbandingan,peribahasa,metafora,simile, , ilusi,ambigu,personifikasi,iguitas,dan sebagainya.
  • Ada penyimpangan tata bahasa atau manipulasi bahasa.
e.Laras Bahasa Agama
Berisi istilah agama dari bahasa Arab.Struktur ayatnya banyak dipengaruhi struktur bahasa Arab.Disisipkan dengan kutipan dari al-Quran dan hadis.
E.Fungsi Ragam dan Laras Bahasa
Secara umum fungsi ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa bagian :
Sebagai alat ekspresi diri
Pada awalnya seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran  yang tetap,yakni ayah dan ibunya.Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.Setelah dewasa,seorang individu pun menggunakan bahasa sebagai alat ekspresi diri dan komunikasi.Seorang penulis pun mengekspresikan diri melalui tulisannya,sehingga karya ilmiah pun dapat disebut sebagai alat ekspresi diri.
Sebagai alat komunikasi
Komunikasi lebih spesifik dari pada ekspresi diri.Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.Dengan komunikasi pula kita dapat mempelajari dan mewarisi semua hal, baik yang pernah dicapai oleh orang-orang terdahulu ataupun orang-orang yang sezaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi,bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,merefleksikan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan individu lainnya.Melalui bahasa,manusia dapat  mengatur berbagai macam kegiatan dan aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan bagaimana langkah terbaik untuk kedepannya.Ketika menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi,sebelumnya tentu sudah ada tujuan tertentu.  Pembicara ingin maksud dan gagasannya diterima oleh orang lain.Dengan kata lain pembicara ingin mempengaruhi orang lain dan ingin mereka membeli hasil pemikirannya.Oleh karena itu, maka si pembicara pun akan menggunakan bahasa yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan objek yang ia tuju.
Sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Selain sebagai salah satu unsur kebudayaan,bahasa memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka,mempelajari dan mengambil bagian serta pelajaran dari pengamalan tersebut,serta berkenalan dengan orang lain.Indonesia adalah bangsa yang majemuk,terdiri dari berbagai macam suku dan ras,begitu banayak pulau dan daerah.Tidak mungkin menyatukan keseluruhannya tanpa ada suatu rumusan metode,maka terbentuklah bahasa yang berfungsi dan terbukti sebagai alat pemersatu yang efektif.
Pada saat seseorang beradaptasi dengan lingkungan sosial disekitarnya,maka ia akan memilih bahasa yang tepat dan sesuai.Ia akan menggunakan bahasa yang berbeda,ia akan menggunakan bahasa yang tidak baku ketika sedang bersama teman-temannya,sebaliknya ia akan menggunakan bahasa yang formal ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau lebih tinggi kedudukannya.
Sebagai alat kontrol sosial
Bahasa memiliki peran penting dalam memainkan peran sosial,baik itu dengan diterapkan pada diri sendiri ataupun orang lain.Berbagai informasi,pemberitaan ataupun pendidikan disampaikan melalui bahasa.buku-buku pelajaran dan buku-buku intruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.Ceramah agama merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.Lebih jauh lagi,orasi ilmiah atau politik  juga termasuk dalam kontrol sosial.Begitu pula dengan iklan layanan masyarakat atau layanan sosial,itu semua adalah merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.Singkatnya,hal-hal yang disebutkan diatas merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan arahan kepada masyarakat untuk memperoleh pandangan baru,sikap baru,perilaku dan tindakan yang baik.

Permasalahan berbahasa bermakna “hal yang menjadikan masalah, hal yang dipermasalahkan, atau persoalan menggunakan bahasa” (KBBI, 2003:719; 90). Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan berbahasa atau permasalahan memakai bahasa dalam kondisi masyarakat seperti negara kita ini, saya memanfaatkan pendekatan sosiolinguistik karena permasalahan penggunaan bahasa memang termasuk ke dalam wilayah kajian sosiolinguistik, terutama jika pembahasannya menurut konteks sosial penggunaannya. Sosiolinguistik adalah studi bahasa yang membahas permasalahan utama bahasa dalam konteks sosial dan kebudayaan. Studi dengan pendekatan ini menghubungkan faktor-faktor kebahasaan, ciri-ciri, dan ragam bahasa dengan situasi serta faktor-faktor sosial dan budaya. Selain itu, sosiolinguistik merupakan studi tentang fungsi-fungsi sosial dan penggunaan bahasa dalam masyarakat.
Untuk pembahasan, sekurang-kurangnya, saya menyampaikan hal-hal berikut: (1) kedaan kebahasaan di Indonesia yang bilingualisme dan diglosia, termasuk bilingual dan bilingualitasnya); (2) komponen sosiolinguistik (SPEAKING) sebagai faktor dominan dalam berbahasa yang baik dan benar, (3) pemakaian dan pemakai bahasa jurnalistik sebagai register (laras bahasa) berikut ciri-cirinya, (5) dampak globalisasi terhadap sikap bahasa, (6) kualitas BI laras bahasa jurnalistik serta contoh kasusnya.
PENDAPAT RAGAM BAHASA INDONESIA 
Pengertian ragam bahasa menurut Bachman
Menurut Bachman (1990), “ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.”

Pengertian ragam bahasa menurut Dendy
Menurut Dendy Sugono (1999), “bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.”
Pengertian ragam bahasa menurut Fishman Ed
Menurut Fishman ed (1968), suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.



https://fadjarsantosa.wordpress.com/2014/10/04/ragam-bahasa-indonesia-dan-perbedaan-ragam-bahasa-ilmiah-non-ilmiah-dan-semi-ilmiah/ 

No comments:

Post a Comment