Pengertian Kerangka
Karangan
Kerangka atau outline adalah suatu rencana yang memuat
garis-garis besar dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Sedangkan karangan adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan
suatu gagasan kepada pembaca.
Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau
rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan
sistematis dan terstruktur.
Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan
1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar
menjadi lebih sistematis dan rapih.
2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan
dibahas dalam suatu karangan yang akan digarap.
3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik
bahasan yang sudah dibahas sebelumnya.
4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung
suatu karangan yang berupa data atau fakta.
5. Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan
ditulis di dalam suatu karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan
menarik.
POLA PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN
POLA ALAMIAH
Disebut pola alamiah karena memakai pendekatan berdasarkan
factor alamiah yang esensial. Pola alamiah mengikuti keadaan alam yang
berdimensi ruang dan waktu. Urutan
unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat di bagi menjadi 2,yaitu;
A. Urutan Ruang
Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau
ruang. Umpamanya kantor, gedung, lokasi/wilayah tertentu.
-Contoh bagian karangan yang memakai urutan ruang.
Topic : Laporan Lokasi Banjior di Indonesia
1. Banjir di
Pulau Jawa
1. Banjir di
Pulau Tengah
1. Daerah
Semarang
2. Daerah
Pekalongan
2. Banjir di Jawa
Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
2. Banjir di …
B. Urutan Waktu
Urutan waktu di pakai untuk menerasikan (menceritakan) suatu
peristiwa/kejadian,baik yang berdiri sendiri maupun yang merupakan rangkaian
peristiwa.
-contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu
Topic : Riwayat Hidup Rabindranath Tagore
1. Jatidiri
Rabindranath Tagore
2. Pendidikan
Rabindranath Tagore
3. Karier
Rabindranath Tagore
4. Akhir Hidup
Rabindranath Tagore
Berdasarkan kerangka di atas dapat dibuat karangan singkat
yang terdiri atas satu alenia; dapat diperluas menjadi empat alinea; dapat
diperluas lagi menjadi empat bab; bahkan menjadi satu buku. Begitulah
pentingnya membuat kerangka karangan sebelum mengarang.
POLA LOGIS
Dinamakan pola logis karna memakai pendekatan berdasarkan
jalan pikir atau cara pikir manusia yang
selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.
Adapun macam-macam urutan logis adalah
klimaks-antiklimaks,sebab-akibat, pemecahan masalah, dan umum-khusus. Dan di
bawah ini sebagai contoh:
Contoh 1: (urutan
klimaks)
Topik : Kejatuhan Soeharto
I. Praktik KKN
marajalela
II. Keresahaan di
dalam Masyarakat
III. Kerusuhan Sosial
di Mana-mana
IV. Tuntutan
Reformasi Menggema
Contoh 2 (Urutan Sebab-Akibat)
topik : pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di
Tanah Tinggi
2. Penyebab
Kebakaran
3. Kerugian yang
Diderita Masyarakat dan Pemerintah
4. Rencana
Rehabilitas Fisik
Contoh 3 (Ururtan Pemecahan Masalah)
Topik : Bahasa Ecstasy dan Upaya Mengatasinya
1. Apakah Ecstasy
2. Bahaya Ecstasy
Pengaruh Ecstasy terhadap Syaraf Pemakainnya
Pengaruh Ecstasy terhadap Masyarakat
Gangguan Kesehatan Masyarakat
Gangguan Kriminalitas
1. Upaya
Mengatasi Bahaya Ecstasy
2. Kesimpulan dan
Saran
Contoh 4 (Urutan Umum-Khusus)
Topik : Komunikasi Lisan
I. Komunikasi dan Bahasa
A. Bahasa Lisan
B. Bahasa Tulis
II. Komunikasi Lisan dan Perangkatnya
A. Kemampuan Kebahasaan
1. Olah Vokal
2. Volume dan Nada Suara
B. Kemampuan Akting
1. Mimik Muka
2. Gerakan Anggota Tubuh
III. Praktik Komunikasi Lisan …
Dst.
TAHAPAN DALAM MENYUSUN KERANGKA KARANGAN:
1. Mencatat
gagasan.Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran(diagram yang menjelaskan
gagasan-gagasan yang timbul)
2.Mengatur
urutan gagasan.
3.Memeriksa
kembali yang telah diatur dalam bab dan sub bab.
4.Membuat
kerangka yang terperinci dan lengkap.
TUJUAN MEMBUAT KERANGKA KARANGAN:
1.Agar
karangan tidak menyimpang dari tema yang di tentukan.
2.Agar
pokok pikiran-pokok pikiran tersusun secara urut dan rapi.
3.Agar
tidak ada pokok pikiran yang kontradiktif dalam karangan.
BAGIAN KERANGKA KARANGAN DALAM MENULIS
Pada dasarnya kerangka karangan terdiri dari bagian
pembukaan,isi,dan penutup.pada bagian pembukaan,dirumuskan secara ringkas latar
belakang pentingnya suatu tema dibahas.bagian isi memuat point-point pokok
pikiran yang akan di tulis,sedangkan pada bagian penutup berisi kesimpulan dan
atau saran-saran.
• Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah
bagian yang menjelaskan tema yang akan diterangkan pada karya tulis
tersebut secara padat,jelas dan ringkas kepada para pembaca.
• Puncak/klimaks
Bagian klimaks adalah bagian di mana konflik cerita yang
terjadi di antara tokoh-tokoh muncul. Kejadian dalam konflik biasa
bermacam-macam bentuknya mulai dari yang ringan sampai yang rumit,dari yang
sekali hingga yang berkali-kali dan lain sebagainya
• Penyelesaian
Bagian penyelesaian adalah bagian yang berisi jawaban
penyelesaian dari konfla gaya bahasa yang menarikk dalam cerita. Kesimpulan
akhir cerita bisa berakhir bahagia dan bias pula berpikir tragis.
Tambahan
-Membuat Kararangan Karya Sastra yang Baik :
a. jelas dan padat bahasanya serta gaya bahasa yang menarik
b. judul cerita yang menarik untuk menarik perhatian
c. judul dengan isi tulisan harus sesuai dan nyambung
MENGEMBANGKAN KERANGKA KARANGAN
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada
penguasaan terhadap materi yang hendak kita tulis, jika benar-benar memahami
materi yang baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan
nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam
menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan juga jangan sampai menumpuk
dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembanganya harus sistematis,
dan terarah. Alur pengembangan juga harus di susun secara teliti dan cermat.
Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang di tentukan, semakin
berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
PENULISAN KARYA ILMIAH
PENGERTIAN
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper
adalah sebuah laporan yang secara tertulis dan diterbitkan dengan memaparkan
hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau dalam
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya ilmiah ini dapat diartikan sebagai
karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, dalam bidang
tertentu dengan sistematika penulisan bersantun bahasa yang kebenarannya dapat
dipertanggung jawabkan.
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah adalah
naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan
tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan
konsisten. Menurut Suhardjono (1995), tidak semua karya tulis merupakan karya
tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat keilmuan.
Adapum jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium atau paper, artikel ilmiah, naskah publikasi,
tugas akhir, skripsi, tesis, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya
itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
TAHAP PENULISAN KARYA ILMIAH
A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
1. Menemukan
masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung
oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah).
Menentukan Tema
• Tema
terbentuk berdasarkan satu topik yang akan dibahas. Topik haruslah berupa
tesis.
• Tema
ditentukan lebih dahulu sebelum topik karena ruang lingkupnya lebih luas dan
abstrak
• Pokok
masalah yang ditentukan sebelum menyusun karangan
• Tesis
adalah pernyataan yang didalamnya terdapat tema karangan
Dalam pemilihan
masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
Harus topik yang paling menarik perhatian.
Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
Memiliki data dan fakta yang obyektif.
Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan
referensi.
Dalam pembatasan topik/penentuan judul harus memperhatikan
beberapa hal berikut :
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah
penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang
mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan),
Where (dimana) dan How (bagaimana).
2. Menentukan
Tujuan
Dalam penulisan, tujuan merupakan pedoman dalam menyusun
karangan maupun mencari bahan dan data yang diperlukan. Setiap penulis memiliki
tujuan tertentu sehubungan dengan kegiatan menulisnya. Misalnya untuk
mempengaruhi, meyakinkan, memberi informasi, menceritakan, dan sebagainya.
3.Mengumpulkan
Bahan/Data
•Bahan
dapat diperoleh melalui apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dialami,
dibantu dengan membaca dan daya khayal.
• Bahan dan
data yang sudah terkumpul diinventariskan dan diseleksi untuk disusun menjadi
kerangka karangan.
4. Mengembangkan
kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis
Kerangka karangan adalah Garis besar karangan yang memuat
pokok pikiran.
Disusun berdasarkan :
• Urutanwaktu
• Urutan
peristiwa
• Urutan
penting
• Urutan
tidak langsung
• Urutan
tempat
Fungsi dari membuat kerangka karangan :
• Mempermudah
dalam penyusunan karangan
• Menyusun
karangan secara teratur
• Menghindari
penggunaan kalimat atau pokok pikiran yang berulang
• Miniatur
dari seluruh karangan
Pola Penyusunan kerangka karangan :
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas
penelitian yang akan dilakukan.
• Pola
Alamiah berdasarkan faktor alamiah
• Pola
Logis berdasarkan jalan pikiran
Mengembangkan Kerangka Karangan
Yang perlu diperhatikan adalah bahasa, susunan Isi, dan
susunan pengutaraan.
5. Hipotesis perlu dikembangkan agar kita bisa memberikan
jawaban sementara terhadap masalah yang kita angkat. Ini penting untuk kita
lakukan agar kita bisa menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang
kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah ini tidak harus
dirumuskan secara formal seperti pada karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis
dalam karya tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar
bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan
permasalahan yang kita hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
6. Metodologi
(mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik
pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap Pengumpulan data :
Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti.
Percobaan di laboratorium/ pengujian di lapangan.
B. Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan
ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
I. Bagian Pembuka
• Cover
• Halaman
judul.
• Halaman
pengesahan.
• Abstraksi
• Kata
pengantar.
• Daftar
isi.
• Ringkasan
isi.
II. Bagian Isi
II.1 Pendahuluan
• Latar
belakang masalah.
• Perumusan
masalah.
• Pembahasan/pembatasan
masalah.
• Tujuan
penelitian.
• Manfaat
penelitian.
II.2 Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
• Pembahasan
teori
• Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
• Pengajuan
hipotesis
II.3 Metodologi penelitian
• Waktu dan
tempat penelitian.
• Metode
dan rancangan penelitian
• Populasi
dan sampel.
• Instrumen
penelitian.
• Pengumpulan
data dan analisis data.
II.4 Hasil Penelitian
• Jabaran
varibel penelitian.
• Hasil
penelitian.
• Pengajuan
hipotesis.
• Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
III. Bagian penunjang
• Daftar
pustaka.
• Lampiran-
lampiran antara lain instrumen penelitian.
• Daftar
Tabel
C. Tahap Penyuntingan atau Evaluasi
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan
dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
• Melengkapi
yang kurang.
• Membuang
yang kurang relevan.
• Menghindari
penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
• Menghindari
pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan
kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan
penyuntingan. Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
• Segi
kerapian dan kebersihan.
• Tata
letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka
(cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar,
daftar pustaka dan lain-lain.
• Standar
yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan,
catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa Indonesia
sesuai EYD.
Dalam petunjuk teknis penulisan atau pengetikan ini terdiri
dari format Jenis dan Ukuran Kertas, Format Jenis dan Tipe Huruf, Pengaturan
Ruang Ketikan (lebar margin halaman kertas) , Indensi serta Penomoran Halaman.
1. Jenis dan Ukuran Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar
Jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam karya ilmiah terutama penulisan
Skripsi dan makalah biasaanya menggunakan kertas HVS putih, dengan berat 80
gram, dengan ukuran A4 (lebar 21 cm serta panjang 29,7 cm)
2. Jenis dan Tipe Huruf
• Jenis
huruf yang biasa digunakan dalam membuat Skripsi dan Makalah yaitu Huruf Times
New Roman dengan ukuran 11. Atau juga bisa menggunakan beberapa huruf lain
selain times new roman yaitu huruf Book Antiqua ukuran 10, Arial ukuran 10
serta Tahoma ukuran 9.
• Tinta
yang digunakan dalam penulisan Karya Ilmiah Makalah dan Skripsi ini menggunakan
warna hitam.
3. Format Pengaturan Ruang Ketikan dan ruang tepi (margin)
dalam makalah, skripsi dan laporan Ruang ketikan adalah ruang yang disediakan
pada kertaas pengetikan isi makalah / Laporan / Skripsi dan karya ilmiah
lainnya. Sedangkan Ruang Tepi adalah ruangan di sekeliling ruang ketikan dan
ruang tepi ini harus dikosongkan. Biasanya dikenal dengan lebar margin atas,
bawah, kiri serta kanan. Berikut ini pengaturannya :
• Format
Penulisan Skripsi
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2 Cm
• Format
Penulisan Makalah / Laporan Ilmiah lain
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kiri (margin Kiri) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi Kanan (margin Kanan) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi atas (margin atas) : 2,5 Cm
Ukuran Lebar Ruang Tepi bawah (margin bawah) : 2,5 Cm
Perlu diperhatikan bahwa untuk di tepi margin kanan, baik
dalam makalah, skripsi maupun laporan karya ilmiah lainnya jangan mengorbankan
kaidah pemotongan kata.
4. Indensi
Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris
pertama pada setiap paragraf baru. Pengetikan paragraf baru dimulai pada
ketukan ke-7.
1. Format Penomoran
Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan Skripsi
Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada
dalam makalah, skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal
hingga lampiran, kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar
pengesahan, lembar persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu
dilakukan penomoran. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai
berikut :
1. Nomor
Halaman untuk bagaian awal ditempatkan ditengah bagian bawah halaman dengan
menggunakan huruf Romawi kecil (misalnya : i, ii, iii, dst).
2. Nomor
halaman untuk bagian isi dan lampiran ditempatkan di sudut kanan atas setiap
halaman dengan menggunakan angka arab ( misalnya : 1,2,3 dst), kecuali halaman
yang membuat awal bab.
3. Nomor
halaman untuk bagian isi yang memuat awal bab ditempatkan ditengah bagian bawah
halaman dengan menggunakan angka arab (misalnya 1,2,3, dst)
6 . Penulisan Kata Bilangan Pengejaan, Pemenggalan dan
Penyingkatan Kata
• Penulisan
kata bilangan
Semua kata bilangan dari satu sampai sembilan harus ditulis
dengan huruf dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga
bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu
ditulis dengan huruf, misalnya : empat puluh, lima puluh, lima ratus, dan lima
ribu. Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam
uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam
tabel, bilangan persentase dan nomor halaman, boleh ditulis dengan angka arab.
Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih ditulis
dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya 7.450 ,
25.550 , 6.333.059 sedangkan untuk bilangan desimal, digunakan tanda koma (,)
sebagai penyekat berlaku. Sedangkan penulisan nama bulan harus dengan huruf.
• Pengejaan,
pemenggalan dan penyingkatan kata harus sesuai dengan kaidah tata bahasa yang
berlaku.
7.
Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan.
Format Penandatanganan Lembar Persetujuan dan Pengesahan
biasanya melibatkan para penguji, pembimbing serta Ketua Fakultas, dekan atau
kepala Jurusan / Program Studi. Ditulis dengan tinta berwarna hitam serta
menggunaka kertas jeruk.
Kutipan
Pengertiannya Pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang
pengarang/seorang yang terkenal yang terdapat dalam sebuah buku Fungsinya :
1. Sebagai
landasan teori
2. Memeperjelas
permasalahan yang
3. dibahas
4. Memperkuat
pendapat yang dibahas
Jenis kutipan
1. Kutipan
langsung
kutipan pendek (kurang dari empat baris)
kutipan panjang (lebih dari empat baris)
2. Kutipan
tak langsung
3. Kutipan
bervariasi
Cara mengutipan
• Kutipan
langsung yang kurang dari empat baris
• Kutipan
langsung yang lebih dari empat baris
• Kutipan
yang ditulis pada catatankaki
Catatan Kaki
Pengertian adalah semua keterangan yang berkaitan dengan
uraian (teks) yang ditulis dibagian bawah halaman yang sama.
Tata cara membuat catatan kaki
• Penomoran
• Pengunaan
singkatan
Singkatan – singkatan itu adalah:
• Ibid
• Loc. Cit
• Op. Cit
Singkatan-singkatan yang lain:
• C atau Ca
dari Circa
• Cap atau
Chap dari Caput
• Et al.
Dari et aliii
• Et seq
dari et seqwens atau et seqwentes
Daftar Pustaka (Bibilografi)
Pengertian adalah sumber yang digunakan sebagai acuan saat
menulis karya tulis.
Fungsinya :
1. Sebagai
pertanggung jawaban penulis
2. Penghargaan
terhadap orang yang dijadikan sumber
3. Indikasi
bobot karangan yang dibuat
4. Membantu
pembaca yang tertarik mempelajari lebih lanjut
5. Melengkapi
catatan kaki
6. Menjelaskan
lebih lanjut tentang sumber pustaka
Penulisan Daftar Pustakaa
• Buku
nama pengarang
tahun terbit
judul buku
tempat terbit
nama penerbit
• Majalah
dan Surat Kabar
Majalah:
nama pengarang. tahunterbit. judulartikel. tanggal terbit.
tempat terbit
Antologi:
nama pengarang. tahun terbit. judul buku. tempat terbit :
nama penerbit